Tak puas-puasnya aku memandang seluruh tubuhku yang bugil di cermin, mulai dari leherku yangjenjang, buah dadaku yang besar dan kencang (36C), indah dengan puting
yang masih kemerahan, karena belum ada satu mulut bayi pun yang menyusu di buah dadaku.
Apalagi ditunjang dengan kulitku yang halus dan putih
mulus, membuat aku makin percaya diri bahwa lelaki manapunakan tertarik
denganku. Bulu-bulu hitam lebat yang menghiasi celah di antara pahaku
menjuntai melambai tertiup AC di kamarku. Kuputar badanku, kulihat
belahan pantatku yang bulatmenantang, kakiku yang panjang teras ideal
menopang tinggi tubuhku yang 171 cm.
Tapi semua keindahan itu telah lama tidak tersentuh oleh tangan kekar
lelaki, sejak kematian suamiku 3 tahun yang lalu, belum ada satu orang
pun yang mampu menggetarkan perasaanku, meskipun banyak lelaki yang
mencoba masuk dalam kehidupanku, tapi semuanya secara halus kutepis
dengan alasan belum siap. Usiaku baru 26 tahun, masih muda. Kesepianku
selama ini kuisi dengan kesibukan kerja, saat malam tiba dan gairahku
akan seorang lelaki muncul, paling kupeluk guling erat-erat, kubayangkan
bahwa yang kupeluk adalah seorang lelaki “macho”, kugesekan klitorisku
hingga aku orgasme. Sebenarnya aku ingin mencoba “Dildo”, tapi aku takut
kemaluanku lecet dan daya elastisnya melemah. Juga pernah terlintas
dalam otakku untuk menggunakan jasa “Gigolo” untuk memuaskan libidoku,
tapi aku masih takut dan ragu.
“Tok, tok…” suara pintu kamarku terdengar diketuk membuyarkan lamunanku.
“Siapa?” sahutku.
“Saya, Nyah…” terdengar suara pembantuku di balik pintu.
“Ada apa, Bi?
“Ada tamu mau ketemu Nyonya…”
“Dari mana?” aku bertanya, sebab aku merasa tidak ada janji bertemu
dengan siapapun.
“Katanya dari perusahaan asuransi, udah janji ingin bertemu Nyonya.”
Oh ya aku baru ingat, bahwa aku meminta perusahan asuransi datang ke
rumahku pada hari Sabtu ini, saat aku libur kerja, karena aku ingin
merevisi asuransi atas rumah pribadiku yang telah jatuh tempo. “Suruh
dia masuk dan tunggu di ruang tamu, Bi!” bergegas aku mengenakan
pakaianku, hanya daster terusan tanpa bra dan celana dalam, karena aku
tak mau tamuku menunggu lama, wajahku pun hanya sedikit kuoles bedak.
Setelah aku rasa rapi, bergegas aku menemuinya.
“Selamat siang, Bu!” sapaan hormat menyambutku saat aku tiba di ruang
tamu.
“Selamat siang,” aku membalas salamnya.
“Perkenalkan, Bu! saya Ronny marketing executive di perusahaan ****
(edited),” tangannya mengundangku bersalaman.
Aku menyambut uluran tangannya, dan mempersilakannya duduk. Sejenak aku
perhatikan, usianya kutaksir 25-an, tapi yang membuatku agak tertarik
tadi saat posisi berdiri bersalaman, aku sempat mengukur tinggi tubuhku
hanya sebatas lehernya, aku perkirakan tingginya 180cm-an, aku agak
berkesan apalagi penampilannya bersih dengan kumis tipis menghiasi
bibirnya, wajahnya sih memang biasa saja.
Kami terlibat obrolan panjang tentang asuransi yang ditawarkan, ternyata
orangnya supel dan ramah, cara bicaranya mencerminkan wawasannya yang
luas, pandangannya tidak “jelalatan” seperti lelaki lainnya yang pernah
aku temui, padahal puring buah dadaku yang tidak menggunakan bra
terlihat berbayang dibalik dasterku. Tak banyak pikir lagi, aku segera
menyetujuinya, apalagi preminya tidak terpaut jauh dengan asuransiku
sebelumnya. Dia berjanji akan datang kembali minggu depan membawa
polis-nya.
Sepulangnya dia, aku masih membayangkannya, simpatik sekali orangnya,
terutama tubuhnya yang tinggi, hampir sama dengan almarhum suamiku. Juga
aku teringat jawaban almarhum suamiku bahwa orang yang tinggi agak
kurus, 80% senjatanya panjang dan besar saat aku bertanya, mengapa
senjata Mas Rudy (almarhum suamiku), besar dan panjang? Aku sendiri
bingung, tak biasanya aku berpikiran seperti ini, apalagi baru pertama
kali bertemu. Tapi aku tak mau membohongi diriku, aku tertarik padanya.
Waktu seminggu yang dijanjikannya terasa lama sekali. Akhirnya tibalah
hari yang dijanjikannya, aku berias secantik mungkin, meskipun tidak
mencolok, kusambut kedatangannya dengan manis. Kali ini kulihat Ronny
mengenakan setelan pakaian kerja lengkap dengan dasinya.
Setelah polis aku terima dan menyerahkan pembayarannya, aku mengajaknya
mengobrol sedikitmengenai pribadinya. Ternyata usianya 28 tahun, dengan
status bujangan, dan masih mengontrak rumah di daerah Kebayoran Lama,
Jakarta.
“Ibu Linda sendiri, bagaimana?” kini dia balik bertanya kepadaku.
Kujelaskan statusku yang janda, kulihat wajahnya sedikit berubah.
“Maaf, Bu! kalau pertanyaan saya menyinggung perasaan Ibu.”
“Tidak apa-apa, toh gelar ini bukan saya yang menghendaki, tapi sudah
suratan.”
Sejak tahu statusku janda, Dia jadi sering datang ke rumahku, ada saja
alasannya untuk datang ke rumahku, meskipun kadang terkesan dibuat-buat.
Hubungan kami menjadi lebih akrab, diapun tidak memanggilku dengan
sebutan “Bu” lagi, tapi “Mbak” sedangkan aku pun memanggilnya Mas Ronny.
Tapi yang aku heran dari Mas Ronny adalah sikapnya yang belum pernah
menjurus ke arah seks sedikitpun, meskipun sering kali kami bercanda
layaknya orang pacaran. Aku jadi berfikiran jelek, jangan-jangan Mas
Ronny “Gay”. Padahal aku sudah tetapkan dalam hati, bahwa Mas Ronny lah
orang kedua yang boleh membawaku mengarungi samudera kenikmatan.
Tapi ternyata pikiran jelekku tidak terbukti. Kejadiannya waktu malam
Minggu Mas Ronny datang untuk yang kesekian kalinya. Kami memutar film
roman percintaan, bibiku sejak tadi sudah masuk ke kamarnya tidak tahu
ngapain. Mungkin sengaja memberi kesempatan kepada kami anak muda yang
sedang dilanda asmara. Saat adegan percumbuan berlangsung, aku
meliriknya, kulihat wajahnya sedikit memerah dan celana panjangnya yang
berbahan tipis, kulihat sedikit menggelembung, akubimbang. Akhirnya
kutetapkan hatiku untuk memulai percumbuan dengannya tapi bagaimana
caranya?Aku ada ide agak tidak terkesan aku yang mau, aku harus
pura-pura sakit.
“Aduh Mas Ron! kepalaku sakit sekali,” aku mulai menebarkan jaring.
Kupegangi keningku yang tidak sakit, pancinganku berhasil, Mas Ronny
menghampiriku.
“Kenapa Mbak?” tanyanya.
“Kok, tiba-tiba sakit.”
“Anu, Mas! tekanan darahku rendah, jadi kadang-kadang kambuh seperti
ini,” aku terus merintih layaknya orang kesakitan.
Aku membaringkan tubuhku di sofa.
“Mas, tolong bawa aku ke kamar,” aku semakin nekat.
Kulihat Mas Ronny kelabakan.
“Papah aku, Mas!”
Akhirnya Mas Ronny memapahku ke dalam kamarku, kutempelkan buah dadaku
ke punggungnya, terasa aliran kenikmatan di tubuhku. Dibaringkannya
tubuhku di ranjang tidurku, dan bergegas Mas Ronny keluar.
“Kemana, Mas?” tanyaku pura-pura lirih.
“Bangunin bibi.”
“Nggak usah, Mas, tolong keningku dibaluri minyak angin saja.”
“Minyak anginnya dimana?” tanyanya.
“Di meja Rias.”
Mas Ronny dengan telaten sekali memijat keningku, kurasakan jarinya
sedikit gemetar.
“Mas tolong tutup pintu dulu, entar bibi lihat nggak enak,” aku baru
sadar pintu kamarku masih melongo.
“Sekalian Mas, TV-nya matiin dulu!”
Mas Ronny beranjak mematikan TV, aku segera melepaskan pakaianku, hingga
tinggal Bra dan celana dalam saja, kututupi tubuhku dengan selimut, Mas
Ronny telah kembali ke kamarku dan menutuppintunya.
“Mas tolong kerokin aja deh!” aku mulai memasang jurus.
“Lho, pusing kok dikerokin?”
“Biasanya aku kalau pusing begini Mas!” aku berkilah tak mau
kebohonganku terbongkar.
Mas Ronny menurut, dan mencari uang logam untuk mengeroki tubuhku.
“Jangan pakai uang logam, Mas! aku biasanya pakai bawang.”
Setelah aku beritahu tempat bawang, Mas Ronny kembali lagi ke kamarku,
kali ini kulihat wajahnya sedikit berkeringat, tidak tahu keringat apa.
Segera aku tengkurap,
“Cepat, Mas, kepalaku tambah pusing, nih!”
Mas Ronny membuka selimut yang menutupi tubuhku, dan…
“Mbak Linda, kapan melepas baju?” nadanya terkejut sekali.
“Tadi, waktu kamu keluar,” jawabku santai.
Hening sejenak, mungkin Mas Ronny masih bimbang menyentuh tubuhku.
“Ayo, Mas!”
“Iya… maaf ya Mbak!” aku mulai merasakan dinginnya air bawang di
pundakku, gemetarnya tangan Mas Ronny terasa sekali.
“Kenapa tangan Mas gemetaran?”
“iya, aku nggak biasa,” suaranya agak gugup.
“Rileks aja Mas,” aku mencoba menenangkannya.
Akhirnya gerakan tangan Mas Ronny semakin lancar di punggungku. Aku
mulai merasakan bulu kudukku bangun, terlebih saat tangan Mas Ronny
mengeroki bagian belakang leherku. Segera aku membalikkan tubuhku, kini
buah dadaku yang besar tepat berada di hadapan Mas Ronny,
“Mbak, depannya aku nggak berani.”
Aku sudah tidak mau bersandiwara lagi,
“Mas, kalau depannya jangan dikerok, tapi dibelai,” kulihat wajahnya
sedikit pucat.
“Memangnya Mas Ronny nggak mau?” aku menantangnya terang-terangan.
“Aku nggak pernah, Mbak…” jawaban polosnya membuat aku sadar bahwa dalam
urusan seks ternyata Mas Ronny tidak punya pengalaman apa-apa alias
perjaka ting-ting.
Berpikir seperti itu, nafsuku kian bangkit, segera kudorong tubuhnya
hingga rebah di ataspembaringanku. Kubuka kancing bajunya dan
melemparkannya ke lantai. “Mbakk, jangan…” Mas Ronny masih berusaha
menolak, tapi aku yakin suaranya hanya sekedar basa-basi, atau refleksi
dari belum pernahnya. Aku mulai menciumi bibir Mas Ronny, kumis tipisnya
terasa geli di bibirku. Tapi tak ada balasan.
“Mas Ronny kok diam saja,” aku bertanya manja.
“Tapi, Mbak jangan marah.. ya?” tanyanya bodoh.
Orang aku yang minta kok aku marah? Mungkin disentakkan oleh kesadaran
bahwa dirinya adalahlelaki, Mas Ronny langsung menyambar bibirku dan
melumatnya. Aku berteriak senang dalam hati, malam inilah dahagaku akan
terpuaskan. Ciuman kami berlangsung lama, jari-jariku bergerakmengusap
dadanya, putingnya yang hitam kutarik-tarik, sementara jari-jari Mas
Ronny mulai membelai buah dadaku, usapannya pada puting buah dadaku,
membuat syaraf kewanitaanku bangkit, meskipun usapannya terasa agak
takut-takut tapi kenikmatan yang aku peroleh tidak berkurang.Apalagi
tekanan keras di pahaku membuatku segera sadar bahwa senjata Mas Ronny
mulai bangkit.
Satu persatu pakaian kami bergelimpangan ke lantai, kini tubuh kami
sudah bugil. Tubuhku ditindih Mas Ronny, perlahan-lahan mulut dan lidah
Mas Ronny mulai menggelitik puting buah dadaku, yang terasa makin
mengeras, “Mas… terusss… enak…” aku mulai merintih nikmat.Tanganku
segera menggenggam senjatanya, tapi sungguh mati aku kaget dibuatnya,
besar sekali.Lebih besar dari punya almarhum suamiku. Aku semakin
bernafsu, kukocok perlahan senjatanya yangkeras dan kokoh, Mas Ronny
merintih tak karuan. Hisapannya semakin keras di buah dadaku membalas
kocokan tanganku di senjatanya. Aku sudah tak tahan menunggu permainan
Mas Ronny dibuah dadaku saja, nafsuku yang tertahan 3 tahun membuncah
hebat dan menuntut penyaluran secepatnya. Dengan penuh nafsu aku segera
ambil posisi di atas, tanganku terus mengocok senjatanya yang semakin
panjang dan membesar, lidahku mulai menjilati dadanya yang ditumbuhi
bulu-bulu halus, pada bagian putingnya kuhisap dan kugigit pelan. “Mbak
Linda… aku nggak tahan…” Kupercepat gerakan tanganku. Kulihat muka Mas
Ronny semakin memerah. Mulutku yang mungil sampai pada senjatanya yang
kaku, kujilati seluruh batang senjatanya, kugelitik haluslubang atasnya.
Kumasukkan senjatanya ke dalam mulutku, “Uffhhh…” terasa penuh di
mulutku, akibat besarnya senjata Mas Ronny.
Mulutku mulai menyedot-nyedot, sementara tanganku terus mengocok batang
senjatanya. Remasan tangan Mas Ronny di rambutku semakin kuat, hingga
akhirnya saat kuhisap kuat dengan kocokankupercepat, aku merasakan tubuh
Mas Ronny bergetar hebat dan… “Mbakkk…” Mas Ronny menjerit,terasa
cairan kenikmatan itu memenuhi mulutku, agak anyir, tapi aku menelannya
sampai tuntas. “Daaar…” memang perjaka tulen, sebentar saja senjatanya
sudah membesar kembali, dan siap bertempur. Aku segera berjongkok di
atas tubuhnya, kuarahkan senjatanya yang besar di lubang kewanitaanku
yang sudah basah. Perlahan kuturunkan pinggulku, seret sekali, mungkin
terlalu lama tidak dimasuki senjata pria, apa lagi senjata Mas Ronny
yang besar dan panjang. Akumerasakan sedikit sakit tapi lebih banyak
nikmatnya. Saat bulu kemaluan kami bertemu, dimana senjata Mas Ronny
amblas seluruhnya ke dalam kemaluanku, sulit digambarkan kenikmatan yang
aku dapatkan. Aku diamkan sejenak menikmati denyutan senjata Mas Ronny
di liang kewanitaanku. Kulirik wajah Mas Ronny yang terpejam, mungkin
menikmati remasan kewanitaaanku di seluruh batang senjatanya.
Perlahan aku gerakkan pantatku naik turun, kian lama gerakan pinggulku
kian buas, aku sudah tak dapat menguasai lagi nafsuku yang sudah
tertahan, sesaknya senjata Mas Ronny di kemaluanku ditambah cairan
pelumas dari tubuh kami masing-masing menimbulkan suara-suara birahi
seirama dengan gerakan pantatku. Akhirnya… “Mbakkk… aku nggak tahan…”
aku rasakan semburan hangat di kewanitaanku, aku semakin cepat…
menggerakkan pinggulku meraih puncak kenikmatan yang tinggal selangkah
lagi, tapi senjata Mas Ronny keburu melembek hingga akhirnya
mengecil.Aku tambah panik dan histeris dengan nafsuku yang tergantung.
Aku mencoba membangkitkan kembali nafsu Mas Ronny, tapi setiap kali aku
mau orgasme, Mas Ronny selalu mendahuluiku.
Sampai sekarang meskipun kami jadi sering berhubungan badan tapi belum
pernah sekalipun aku orgasme. Kalau baru pertama aku masih bisa terima,
tapi sudah yang kesekian kalipun masih begitu. Entahlah, kalau buat
keperkasaan. Mas Ronny jauh dengan almarhum suamiku yang dapat membawaku
ke puncak orgasme hingga 4 kali.
Saat cerita ini aku tulis, aku telah berpikir ingin menggantikan Mas
Ronny dengan pria lain sebab percuma biar senjatanya besar dan panjang
tapi tidak tahan lama.
Selasa, 26 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mari pencinta togel online
BalasHapusbergabung bersama kamui bandar togel terpecaya
kami menyediakan enam pasar
SYDNEY
MONACO
SINGAPORE
CARIBBEAN
BALI
HONGKONG
berapapun anda menang kami akan membayarny
semua pasti menang dan dapat no zonk
http://www.togelpelangi.com/
Agen Judi Online
BalasHapusAgen Judi Sbobet
Agen Judi Ibcbet
Agen Judi Casino Online
Agen Judi Tangkas
Prediksi Bola Akurat
Wenger: Kolasinac Adalah Seorang Pemenang
Wenger Klarifikasi Nasibnya Akan Ditentukan Akhir Musim
Wenger: Pertunjukan Kekuatan Mental Arsenal
Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga Di www.bolacasino88.com Agen Judi Online Terpercaya Di Asia.
BalasHapusPelayanan Yang Professional Dan Ramah
Di Jamin 100% Tidak Adanya BOT Dan ADMIN.
- Minimal Deposit 20.000
- Minimal Withdraw 50.000
Dapatkan Hot Promo Kami Seperti :
- Bonus Refferal Seumur Hidup
- Bonus Sportsbook 100%
- Cashback Sportbook 5% - 15%
- Bonus Deposit Games 10%
- Cashback Games 5%
- Bonus Komisi Casino 0,8%
NB : Syarat Dan Ketentuan Berlaku
Nikmati 7 Permainan Dalam 1 Web Seperti:
- Sports
- Live Casino
- Togel
- Poker
- Slot Games
- Nomor
- Financial
Untuk Informasi Lebih Lengkap Silahkan Hubungi Customer Service Kami :
- Live Chat 24 Jam Online
- No Tlp ( +855962671826 )
- BBM ( 2BF2F87E )
- Yahoo ( cs_bolacasino88 )
- Skype ( bola casino88 )
- Facebook ( bolacasino88 Official )
Hot News :
https://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/real-madrid-cukur-habis-apoel-fc.html
https://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/eduardo-berizzo-kesuksesan-kami-menahan.html
https://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/musim-depan-persela-lamongan-bakal.html
https://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/hein-vanhaezebrouck-puji-heynckes.html
https://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/lawan-guyana-ini-taktik-pelatih-milla.html
Agen Winenlose || Agen Casino || Bandar Casino || Agen 338a
BalasHapusWINENLOSE
JUDI ONLINE
CASINO ONLINE TERPERCAYA
CASINO ONLINE
DEPOSIT JUDI CASINO
DEPOSIT SICBO
DEPO ROULETTE
Promo Agen Judi
SBOBET CASINO
CASINO BACCARAT
Selamat malam bossku semua...
BalasHapusKamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ------>> GAME SAKONG
Poker, Domino, Bandar Ceme, Capsa, Ceme Keliling, dan Live Poker
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-
Promo Bonus Harian + Mingguan + Bulanan :
- Bonus Deposit
- Bonus Turn Over Harian 0.5%
- Bonus Refferal 10% + 10%
Untuk Informasi Lebih Lanjut Segera Hubungi CS Kami 24 Jam : www,royalqq,poker
Selamat Datang Di 7LiveBet Situs Betting Terbaik Dan Terpercaya
BalasHapusDapatkan Hot Promo Hanya Di 7LiveBet(.)COM :
* HOT PROMO NEW MEMBER
* BONUS TURNOVER POKER 0.3%
* BONUS CASHBACK SPORTBOOK 15%
* PROMO UANG TUNAI 5JT
* BONUS REFERRAL 5% SEUMUR HIDUP
BCA - MANDIRI - BNI - BRI
Link Resmi : www(.)7LiveBet(.)com
Link Alrternatif : www(.)7LiveBet(.)Asia
UNTUK INFO SELENGKAPNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI DI :
PIN BBM DC71D9A0
LINE : 7LIVEBET
WECHAT : 7LIVEBET
WA +6281271235854
LIVECHAT 24 JAM
RAIH KEBERUNTUNGANMU HANYA BERSAMA KAMI.
BalasHapusRegister/Pendaftaran :
Dijamin 100% FAIRPLAY.
Dijamin Tanpa ROBOT / ADMIN.
Dijamin Asli PLAYER Vs PLAYER.
BONUS JACKPOT Sampai Ratusan Juta
BONUS REFERRAL 20% SEUMUR HIDUP
BONUS TURNOVER 0,5% SETIAP HARI
Live Chat 24 Jam
Depo & Wd Diproses Dengan Cepat Oleh Admin Kami Yang Sudah Terlatih
Minimal Deposit 15.000 dan Minimal Withdraw 50.000.
Jika Anda Berminat,Anda Dapat Menghubungi Kami Melalui :
YM : kebunpoker
BBM : 2BE3264A
Selamat Datang Di 7LiveBet Situs Betting Terbaik Dan Terpercaya
BalasHapusDapatkan Hot Promo Hanya Di 7LiveBet(.)COM :
* HOT PROMO NEW MEMBER
* BONUS TURNOVER POKER 0.3%
* BONUS CASHBACK SPORTBOOK 15%
* PROMO UANG TUNAI 5JT
* BONUS REFERRAL 5% SEUMUR HIDUP
BCA - MANDIRI - BNI - BRI
Link Resmi : www(.)7LiveBet(.)com
Link Alrternatif : www(.)7LiveBet(.)Asia
UNTUK INFO SELENGKAPNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI DI :
PIN BBM DC71D9A0
LINE : 7LIVEBET
WECHAT : 7LIVEBET
WA +6281271235854
LIVECHAT 24 JAM
Salam Hangat Dari royalQQ untuk semua Juragan Juragan ??
BalasHapusKini Hadir Game Terbaru : ==> GAME SAKONG
Jangan ditunggu lagi para Juragan yang ingin mencari agen poker terpercaya dan tanpa ROBOT/ADMIN
Kami hadir Berkat Para Juragan yang ingin bermain Poker dengan Sportif
Ayo Juragan, Jangan ditunda lagi... Segerah Bergabung Bersama Kami Di RoyalQQ
Kami Juga Menyediakan Berbagai Promo2 Untuk Para Member RoyalQQ.
Disini kami juga menyediakan CS yang siap melayani Para Juragan Dengan Sebaik-baiknya (24jam/hari).
Minimal Depo Dan WD: Min DEPO 15RB & Min WD 15RB
Dijamin Proses Depo Dan Wd Yang Tercepat.